My Tips 4 U…
Juni 5, 2006
ETIKA MELAMAR PEKERJAAN SECARA ONLINE
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 6:33 am
Kita pantas bergembira atas penemuan teknologi internet. Banyak penghematan dan kemudahan yang telah dihasilkan dengan pemanfaatan teknologi ini, termasuk diantaranya dalam memudahkan Anda melamar pekerjaan.
Dengan adanya media rekrutmen secara online sebagaimana yang kami selenggarakan ini, kini jauh lebih mudah dan murah bagi Anda untuk melamar pekerjaan. Tetapi tentunya ini tidak serta-merta berarti Anda boleh mengabaikan etika dalam melamar pekerjaan. Berdasarkan pemantauan kami, ada beberapa hal menyangkut etika yang perlu Anda simak dalam melamar pekerjaan secara online, sebagaimana diuraikan berikut ini :
1. Jangan melamar ke perusahaan yang sama berulang-ulang untuk posisi yang sama
2. Bila Anda melamar ke perusahaan yang sama untuk posisi yang berbeda, pastikan posisi yang Anda lamar tidak lebih dari dua, dan bidang-bidang tersebut tidak bertentangan atau bertolak belakang satu sama lain. Misalnya : Anda melamar untuk posisi Marketing dan Accounting.
3. Bila kualifikasi diri Anda berbeda jauh sekali dengan yang diharapkan oleh perusahaan, maka sebaiknya jangan memaksakan diri untuk melamar. Misalnya : bila pengalaman kerja Anda adalah sebagai Engineering Staff selama 2 tahun di perusahaan kontraktor, sebaiknya jangan melamar untuk posisi General Manager Operational yang menuntut pengalaman minimal 5 tahun di posisi yang sama di industri pertambangan. Hampir dapat dipastikan, lamaran Anda pasti akan sia-sia saja.
4. Bila Anda mendapatkan panggilan wawancara, kami amat sangat menyarankan Anda untuk menghadirinya. Apalagi bila Anda sudah menyatakan kesanggupan untuk menghadirinya. Bila Anda ternyata tidak tertarik pada perusahaan yang bersangkutan atau posisi yang ditawarkan, nyatakan penolakan Anda dengan sopan dan dengan alasan yang masuk akal. Sudah cukup banyak perusahaan pelanggan kami yang mempertanyakan keseriusan para pencari kerja yang telah mengajukan lamaran secara online, akibat ketidak-hadiran mereka dalam sesi wawancara yang telah disepakati bersama. Bila ada halangan mendadak, silakan Anda hubungi kembali HRD yang bersangkutan dan buat jadwal wawancara baru.
5. Pikirkan dengan seksama bila Anda melamar ke perusahaan yang letaknya berlainan kota dengan tempat tinggal Anda. Anda harus memastikan diri siap untuk menghadiri wawancara yang akan dilakukan di lain kota tersebut. Bila Anda merasa keberatan untuk pergi ke kota lain tersebut, baik untuk panggilan wawancara maupun untuk menetap setelah diterima bekerja, maka sebaiknya Anda tidak usah mengajukan lamaran ke perusahaan tersebut.
Komentar (1)
Mei 9, 2006
10 Tips Atasi Gagal Melamar Kerja!
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 3:29 am
Mencari kerja di masa krisis sungguh tidak gampang. Salah satu yang bisa “disiasati” adalah mencermati persiapan dalam melamar pekerjaan.
Jangan sampai hanya karena alpa mempersiapkan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, kesempatan kerja yang sudah tipis pun melayang.
Untuk mencapai hasil maksimal, perlu kiranya diketahui kesalahan-kesalahan yang sering timbul dalam rangka melamar kerja. Berikut ada 10 kesalahan umum yang acap kali dilakukan oleh pencari kerja.
Surat-surat tidak lengkap
Periksa dahulu kelengkapan dokumen Anda sebelum melangkah ke luar dari rumah. Ketidaklengkapan dokumen merupakan salah satu kesalahan fatal yang berakibat ditolaknya permohonan kerja. Jika Anda termasuk orang yang ceroboh, mintalah bantuan kerabat dekat atau teman untuk memeriksa dokumen yang dibutuhkan.
Datang terlambat
Kebiasaan jam karet yang biasanya bersifat menular sebaiknya ditinggalkan. Banyak perusahaan asing yang tidak mentoleransi keterlambatan calon pelamar, khususnya ketika diundang untuk mengikuti serangkaian tes. Untuk mengatasinya, cobalah sehari sebelum tanggal tes melakukan survai. Tambahkan setengah jam dari waktu tempuh yang diperlukan.
Berpakaian kurang sopan
Keberhasilan bisa jadi dimulai dari pandangan pertama. Penyeleksi tentu akan mempunyai penilaian tersendiri ketika melihat pelamar kerja pada saat melakukan wawancara. Karena itu hindari pemakaian aksesori yang berbeda dengan adat kebiasaan.
Mencantumkan referensi terlalu banyak
Referensi dalam curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup memang penting. Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak karena akan menimbulkan kesan bahwa Anda memiliki mental suka menonjolkan diri dan tidak percaya pada kemampuan sendiri.
Jangan meremehkan hobi
Bila Anda memiliki hobi unik yang diperkirakan bisa membantu kreativitas kerja, tak ada salahnya dicantumkan dalam CV. Biasanya pimpinan perusahaan lebih menyukai pekerja yang berbakat dalam bidangnya. Bila kegemaran itu merupakan faktor penting dalam posisi yang dilamar, ada baiknya ditulis sesudah perincian pengalaman kerja.
Salah tulis atau sebut nama
Pimpinan perusahaan akan sakit hati seandainya namanya ditulis atau diucapkan secara keliru. Hal ini akan mempengaruhi kewibawaan dan reputasinya. Usahakan agar meneliti kembali saat menulis nama orang dalam surat lamaran atau menyapa seseorang
Melebih-lebihkan keterampilan
Umumnya penyeleksi akan lebih jeli akan hal ini. Mereka akan terus meneliti bagian-bagian dalam CV atau daftar riwayat hidup yang dianggap terlalu dibuat-buat. Malahan ada yang mempersiapkan tes praktik langsung untuk menguji kebenaran laporan Anda. Oleh sebab itu jangan coba-coba menonjolkan sesuatu yang tidak Anda miliki.
Bicara berbelit-belit
Wawancara merupakan saat yang tepat untuk mengungkapkan segala keinginan yang terpatri dalam diri Anda. Pewawancara pasti akan menanyakan semua segi dalam hubungannya dengan isi CV atau daftar riwayat hidup yang telah Anda kirimkan. Dalam menyerap informasi dari Anda, mereka menggunakan logika berpikir secara rasional. Setiap uraian akan dihubungkan dengan keterangan sebelumnya. Karena itu jangan memberi keterangan yang berbelit-belit. Apabila penyeleksi menganggap Anda memberikan keterangan yang tidak jelas, jangan berharap.
Meminta fasilitas
Ada kalanya gaji yang ditawarkan kepada Anda lebih rendah dari yang Anda harapkan. Tapi, jangan coba-coba meminta fasilitas tertentu yang tidak disediakan perusahaan seperti antar-jemput, uang transpor, uang makan, dll.
Lupa memotong rambut
Rambut gondrong kebanyakan tidak disukai perusahaan, kecuali profesi yang Anda cari berhubungan dengan hal-hal yang tidak membutuhkan kerapian.
Masih banyak kelalaian lain yang ditemui di lapangan. Namun, ada yang masih dalam batas toleransi, ada pula yang jarang dikerjakan oleh kebanyakan orang.
Ada satu hal yang perlu diingat, tidak selamanya kepintaran seseorang akan menghasilkan pekerjaan bagi dirinya. Masyarakat kita masih mendudukkan moralitas di atas intelektualitas. Apa gunanya jika memiliki inteligensia tinggi, tetapi moralnya rendah?
Selamat melamar pekerjaan… (intisari)
Komentar (0)
Memancing Panggilan Wawancara Lewat Resume
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 3:12 am
Jakarta, Kompas
SABAN pagi hari, di Jalan Asia Afrika, Bandung, sebuah papan pengumuman di salah satu trotoar selalu dikerubungi banyak orang. Di papan itu tertempel lembaran-lembaran koran lokal yang memuat iklan lowongan pekerjaan.
Belasan orang yang berkerumun itu dengan serius membaca satu per satu setiap iklan, lalu mencatat lowongan yang mereka minati.
“Resume yang menarik sangat memungkinkan seorang pelamar untuk mendapat panggilan wawancara kerja,” ujar Alia Gemala dari Alamcvpro, Professional Resume Consultant.
Alia menyarankan, surat lamaran yang dikirim pelamar sebaiknya berbentuk resume (ikhtisar mengenai data diri) ketimbang curriculum vitae (riwayat hidup). Hal itu dengan catatan tidak ada permintaan khusus dari penyelenggara pekerjaan. Pertimbangannya, resume hanya perlu memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang. Sementara CV menuntut pemuatan informasi personal yang tak ada hubungan langsung dengan keprofesionalan.
Kelebihan lainnya, resume maksimal dua halaman, sementara CV bisa berlembar-lembar, bahkan sepuluh halaman. “Padahal asumsinya, penyelenggara pekerjaan harus membaca banyak lamaran yang masuk sehingga hanya punya waktu sedikit untuk membaca setiap detail lamaran yang datang,” imbuh Alia.
Prinsip dasar resume adalah menyajikan informasi yang jelas, ringkas, dengan format yang rapi. Informasi yang jelas dan ringkas dapat diwujudkan jika pelamar hanya memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang.
Informasi yang tidak berhubungan dengan keprofesionalan adalah informasi yang cenderung personal, seperti status perkawinan, jumlah anak, agama, golongan darah, serta nama sekolah sejak taman kanak-kanak.
“Informasi yang cenderung personal seperti itu memang sebaiknya tidak dicantumkan. Sebab, keterangan semacam itu bisa memancing anggapan-anggapan tertentu yang bisa kurang menguntungkan pelamar. Sementara untuk mengetahui kualitas pelamar yang lebih dalam kan melalui wawancara. Anggapan negatif bisa menyempitkan peluang pelamar memperoleh wawancara,” ujar Amir Basuki dari Alamcvpro menambahkan.
Amir mencontohkan, keterangan status pernikahan, misalnya, peluangnya mudah dipersepsikan negatif bagi penyelenggara pekerjaan yang menuntut pekerjanya bermobilitas tinggi. Ada peluang penyelenggara pekerjaan berpikir orang yang telah menikah, terlebih pekerja perempuan, sulit untuk beradaptasi jika pekerjaannya harus sering ke luar kota.
Pelamar yang merasa punya kualifikasi keprofesionalan yang baik, meski sudah menikah, bagaimanapun berhak untuk mendapat peluang dinilai lebih jauh melalui wawancara langsung. Bukan semata dinilai dari keterangan pada resume dan surat lamarannya.
“Melalui resume pancinglah penyelenggara kerja untuk ingin tahu lebih jauh mengenai diri kita melalui wawancara. Jika saat wawancara ditanya status perkawinan, ya jawab sejujurnya. Namun, jangan muat itu dalam resume sebab itu memberi peluang penyelenggara kerja yang berpersepsi negatif dan urung memanggil kita untuk wawancara,” papar Amir.
ALIA menegaskan, pelamar jangan terjebak untuk menampilkan resume semenarik mungkin hanya dengan membuat format yang menarik tetapi mengabaikan isi. Mengorganisasi informasi diri adalah hal penting yang harus mendapat perhatian pelamar. Seorang pelamar sebisa mungkin bisa menonjolkan potensi dirinya, misalnya melalui pencapaian-pencapaian (accomplishment) yang pernah mereka perbuat.
“Seorang pelamar kerap kali terlupakan menyajikan accomplishment mereka, tetapi hanya menjabarkan responsibility (tanggung jawab) pada pekerjaan mereka sebelumnya. Padahal, accomplishment bisa menjadi semacam garansi bahwa si pelamar ini dapat bekerja baik dalam berbagai situasi,” kata Alia.
Pelamar yang sudah pernah bekerja kerap kali hanya memuat soal tanggung jawab apa saja yang pernah mereka pegang di tempat bekerja sebelumnya. Namun, mereka “lupa” mencantumkan bagaimana pencapaian yang bisa mereka raih berdasarkan tanggung jawab tersebut. Pencapaian atau prestasi bisa juga berarti seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan melampaui target yang ditetapkan berdasarkan tanggung jawabnya.
“Namun, Anda jangan pula terjebak menuliskan promosi jabatan sebagai bagian dari prestasi atau pencapaian itu. Kalau promosi tersebut ukurannya enggak jelas, bisa saja calon penyelenggara pekerjaan berpikir bahwa promosi itu subyektif. Bisa saja kan, misalnya karena dia pandai melayani bos lamanya,” ujar Amir.
Dengan demikian, penyajian prestasi atau pencapaian merupakan hasil kerja yang konkret. Misalnya, seseorang sebagai pekerja penjual (sales) dalam kurun waktu tertentu bisa mencapai angka penjualan suatu produk dua kali lipat dari target yang dibebankan kepadanya.
“Namun, Anda tetap harus jujur . Jika ada suatu proyek yang pernah dijalankannya berhasil, dan itu merupakan kerja tim, sebutkan bahwa kita bagian dari tim tersebut, bukan prestasi individual,” tambah Amir.
Pelamar kerja yang belum berpengalaman, misalnya lulusan perguruan tinggi, mencantumkan kegiatan-kegiatan selama masa kuliah tidak ada salahnya. Namun, sebaiknya hanya mencantumkan kegiatan yang sekiranya cukup penting dan ada pencapaian yang berhasil diperolehnya melalui kegiatan tersebut.
“Saya tidak menganjurkan pencantuman berbagai seminar yang pernah diikuti. Itu kurang relevan dan hanya menambah panjang lembar resume saja,” kata Amir.
Hal lain yang juga sering kali dilakukan pelamar adalah menuliskan kalimat-kalimat muluk yang tidak terukur dalam surat lamaran. Seperti lazimnya resume dan surat lamaran (cover letter) masa kini ditulis dalam bahasa Inggris. Amir mencontohkan kalimat, having strong managerial skill (memiliki kemampuan manajerial yang kuat). “Apakah kalimat dalam surat lamaran itu ada penjelasan di dalam resumenya? Terkadang tidak, jadi hanya kalimat-kalimat muluk yang tidak ada ukurannya untuk diketahui penyelenggara kerja saat membaca,” ujar Amir.
Dia menekankan, jika pelamar ingin menuliskan deskripsi diri dengan kalimat-kalimat “tinggi”, sebaiknya juga menyertakan bukti konkret dan relevan dalam resume.
“Kalimat-kalimat muluk itu kerap kali muncul mungkin juga karena pelamar, khususnya lulusan baru, mencontoh dari surat lamaran orang lain. Itu sangat tidak disarankan sebab setiap orang unik dengan segala potensi dan kekurangannya,” tandas Amir. (SF)
Komentar (0)
Mei 1, 2006
CV ANDA,MODAL ANDA
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 6:42 am
Banyak orangt menganggap, semakin banyak informasi yang kita berikan, akan jauh lebih baik.Menurut Dr. Rheinald Kasali, banyak pelamar yang sering mencantumkan hal-hal yang tidak perlu dalam CV yang diberikannya.Ini tidak efisien.Selain menghabiskan waktu penyeleksi , hal ini membuat kualifikasi anda yang ingin dicari , justru kurang terlihat.
CV harus objektif dan sistematis, tidak melebih-lebihkan, dan tidak mengurangi
CV harus dapat menarik impresi pembaca,dalam 20-30 detik.Kesan pertama harus mampu membuat gebrakan( tetapi tidak terlalu mengejutkan)
Yang harus ada dalam CV:
• Data pribadi:nama, usia, jenis kelamin, status
• Riwayat pendidikan. Tulis pendidikan terakhir saja.Tidak perlu dirunut dari TK.Jika anda lulusan S1, tulis pendidikan terakhir anda di universitas saja
• Riwayat pengalaman kerja.Diawali dengan pekerjaan terakhir lalu diikuti dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
• Keahlian. Cantumkan kursus-kursus yang pernah anda ikuti, yang tentu saja relevan dengan pekerjan yang anda lamar
• Kualifikasi(antara lain penghargaan yang pernah anda peroleh)
• Aktifitas( ekstrakurikuler yang relevan)
• Keanggotaan professional
Yang sebaiknya dihindari dalam CV
• Agama, suku afiliasi, keangotaan parpol dan sejenisnya.Hal ini menghindari perlakuan diskriminatif terhadap anda oleh penyeleksi maupun kesan yang ditimbulkan penyeleksi terhadap anda.
• Hal-hal yang tidak enak dibaca atau ditulis
Permintaan besarnya gaji(pada beberapa iklan lowongan , kadangkala memang diminta untuk dicantumkan.Jika demikian halnya, cobalah untuk memberi batas-antara sekian sampai sekian- atau disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
Komentar (1)
Contoh Surat Lamaran Standar
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 6:37 am
Jalan Lombok 279,
Jakarta 10350
Ibu Irawati Solianty
Media Relations Manager
Sudirman Tower Lt. 22,
Jl. Jend. Sudirman, kav. XI
Jakarta 12910
Ibu Irawati yang baik,
Perkenankan saya memperkenalkan diri. Nama saya Ariesanti Prawira. Baru lulus sarjana S1 FISIP UI, Jurusan Komunikasi Massa. Minat saya ang besar pada bidang media telah saya rasakan sejak lama. Bahkan sebelum kuliah. Karena itu, setelah meraih gelar sarjana, saya berminat untuk mengenal bidang ini lebih dalam dengan melamar pada perusahaan Ibu.
Kegemaran saya menulis, terutama cerpen remaja, dan pernah diterbitkan dalam bentuk buku, dan pengalaman menjadi penyiar di sebuah radio remaja, di Jakarta semasa kuliah, membuat saya merasa punya bekal untuk mengenal dunia remaja yang menjadi topik bahasan GRP TV.
Selain itu, proyek penelitian saya dalam penulisan skripsi adalah peran media televisi pada perkembangan remaja. Dari penelitian tersebut, saya mendapatkan banyak data yang sangat berguna untuk pengembangan program bagi remaja.
Saya bersedia bekerja di bagian apa saja. Karena saya yakin di posisi mana pun kita bisa mendapat pengetahuan dan keahlian baru.
Besar harapan saya dapat bertemu Ibu secara langsung dan menjalani proses wawancara sesuai dengan jadwal Ibu.
Sambil menantikan berita selanjutnya, saya sampaikan terima kasih atas segala perhatian yang Ibu berikan.
Salam,
Ariesanti Prawira
(r) 021-789-7890
(hp) 0816-333-99-33
Komentar (2)
Kesalahan Umum Dalam Melamar Kerja
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 6:25 am
Sejak awal Anda harus menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul saat melamar pekerjaan. Nah, ada baiknya Anda ketahui 8 kesalahan umum yang seringkali dilakukan para pencari kerja. Coba simak di bawah ini:
Surat-surat tidak lengkap
Jangan pernah menganggap sepele kelengkapan surat lamaran. Maka sebelum melayangkan surat lamaran Anda, periksa kembali kelengkapan dokumen Anda. Satu saja ketidaklengkapan surat lamaran Anda, bisa dijadikan alasan penolakan permohonan kerja. So, lengkapi selalu dokumen lamaran Anda.
Terlalu banyak referensi
Referensi memang perlu Anda sertakan bersama surat lamaran dan curriculum vitae (CV). Tapi mencantumkan daftar referensi yang kelewat panjang juga bisa menimbulkan salah pengertian. Bisa jadi, Anda akan dianggap suka memamerkan dan menonjolkan diri. Untuk itu, sertakan referensi yang memang benar-benar penting, yang sekiranya dapat menambah penilaian. Jika referensi Anda tidak berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar sebaiknya tidak usah disertakan.
Datang terlambat
Jam karet memang sudah menjadi budaya di Indonesia tapi hendaknya jangan sampai menulari Anda. Sekali Anda datang terlambat saat wawancara pekerjaan, penilaian terhadap diri Anda akan minus. Apalagi jika Anda melamar ke perusahaan asing, biasanya tidak ada toleransi bagi keterlambatan. Maka cobalah untuk ontime setiap kali memenuhi panggilan wawancara kerja.
Pakaian kurang sopan
Kesan pertama seringkali dimulai dari penampilan. Karena itu cara Anda berbusana menjadi hal yang sangat penting saat Anda datang melamar pekerjaan atau memenuhi panggilan wawancara. Penyeleksi mempunyai penilaian tersendiri ketika melihat pelamar kerja. Karena itu gunakan busana yang sopan dan lazim digunakan untuk kesempatan panggilan kerja. Hal ini juga perlu diikuti dengan penampilan secara keseluruhan, seperti rambut dan dandanan wajah yang rapih, pemakaian sepatu dan tas yang pantas.
Salah tulis atau sebut nama
Pimpinan perusahaan akan sakit hati seandainya namanya ditulis atau diucapkan secara keliru. Hal ini akan mempengaruhi kewibawaan dan reputasinya. Usahakan agar meneliti kembali saat menulis nama orang dalam surat lamaran atau menyapa seseorang.
Mencantumkan ketrampilan palsu
Jangan sekali-kali mencantumkan atau mengakui ketrampilan yang tidak Anda miliki. Ingat, penyeleksi akan lebih jeli akan hal ini. Mereka akan terus meneliti bagian-bagian dalam CV atau daftar riwayat hidup yang dianggap terlalu dibuat-buat. Bahkan ada yang mempersiapkan tes praktek langsung untuk menguji kebenaran laporan Anda. Oleh sebab itu jangan coba-coba menonjolkan sesuatu yang tidak Anda miliki.
Bicara berbelit-belit
Wawancara merupakan 'moment' yang tepat bagi Anda untuk mengungkapkan siapa diri Anda sebenarnya. Biasanya pewawancara akan menanyakan semua segi yang berhubungan dengan CV atau daftar riwayat hidup yang telah Anda kirimkan. Dalam menyerap informasi dari Anda, mereka menggunakan logika berpikir secara rasional. Setiap uraian akan dihubungkan dengan keterangan sebelumnya. Karena itu jangan memberi keterangan yang berbelit-belit. Apabila penyeleksi menganggap Anda memberikan keterangan yang tidak jelas, jangan berharap diterima.
Meminta fasilitas di awal seleksi
Ini merupakan kesalahan yang cukup fatal bagi pelamar kerja. Jika belum ada keputusan diterima jangan sekalipun menuntut fasilitas ini itu. Anda akan dianggap bermental materialistis. Walaupun tujuan bekerja salah satunya mendapatkan kelayakan materi, tapi sebaiknya, Anda harus menekankan apa yang bisa Anda berikan daripada apa yang akan Anda dapatkan. Biasanya jika Anda bisa memberikan kontribusi terbaik, fasilitas akan mengikuti Anda.
Sebenarnya masih banyak kelalaian lain yang kerap dilakukan saat melamar pekerjaan. Tapi jika Anda ingin sukses diterima bekerja tentunya Anda sudah semakin cerdas menerapkan cara melamar pekerjaan yang baik. Jangan lupa, kepandaian dan kecerdasan Anda juga perlu didukung oleh sikap yang menggambarkan moralitas dan intelektualitas yang positif. Selamat berburu pekerjaan…!
Komentar (0)
April 28, 2006
Menulis Surat Lamaran
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 10:13 am
Menurut Dr.Rheinald Kasali, kebanyakan dari kita tidak punya dasar pengetahuan dalam menulis surat lamaran dan jadinya malah surat lamaran ‘asal jadi’.Padahal di Amerika, malah ada orang-orang yang pekerjaannya khusus membuat surat lamaran!Kenapa begitu?Soalnya, surat lamaran itu vital.Dari situlah dapat terbaca seberapa besar minat kita terhadap pekerjaan yang kita lamar. Dan seberapa kompeten kualitas diri kita untuk menduduki posisi tersebut.
Surat lamaran sebaiknya:
Impresif. Tidak terlalu menyombongkan diri, dan tidak terlalu merendahkan diri.
Menarik minat calon atasan.Begitu dibaca, orang langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti apakah anda
Menyebutkan kualifikasi yang diraih
Mengunakan bahasa yang enak dibaca, ringkas, jelas, dan padat.Hindari pengulangan kalimat tanpa penjelasan, penggunaan kalimat tidak efektif, ejaan yang salah, maupun pengunaan tata bahasa yang buruk.(bila perlu, beli buku yang berisi contoh-contoh surat lamaran)
Hindari mengunakan bahasa Inggris(jika tidak diminta)apabila anda merasa bahwa kemampuan bahasa Inggris anda kurang baik.Daripada ketahuan salahnya, lebih baik gunakan bahasa Indonesia saja.
Cantumkan tujuan dan alasan anda melamar
Jangan sampai surat lamaran anda memberikan kesan kotor, seadanya.gunakan kertas yang bagus, bersih dan rapi, tidak usut, tebal, tidak mudah robek.Hindari tipp-ex.Tinta juga jangan terlalu tipis supaya mudah dibaca.
Menggunakan komputer.Memang ada beberapa perusahan yang meminta agar surat lamaran ditulis dengan tangan.Tetapi jika tidak diminta,lebih baik jika anda mengunakan komputer.Gunakan pula printer inkjet atau laser.(jangan pulamemakai printer dot matrix). Dengan demikian anda tidak terlihat buta teknologi.
Komentar (1)
10 Tips Mendapat Pekerjaan Bagi Fresh Graduate
Disimpan pada Lamaran — tipsgawe @ 9:31 am
Menunjukkan tingginya kemampuan akademis
Bersikap realistis. Hubungan dengan orang dalam atau melakukan magang dapat menunjukkan Anda telah berpengalaman dalam dunia kerja
Latih komunikasi. Apapun karier yang dipilih, kemampuan komunikasi lisan maupun tulisan sangat diperlukan
Perbanyak relasi. Kebanyakan pekerja pemula mendapatkan pekerjaan melalui orang yang dikenal. Jadi buatlah daftar orang yang bisa anda hubungi, seperti dosen, keluarga atau teman
Miliki keahlian komputer. Diera informasi ini, kemampuan menggunakan komputer sangat relevan di bidang manapun
Kirimkan CV terbaik. Sebuah CV harus memikat, tanpa salah ketik, enak dibaca dan cukup dalam selembar kertas saja
Riset. Cari waktu utnuk mempelajari perusahaan yang menjadi incaran anda
Gunakan contoh. Carilah contoh lamaran atau CV yang baik, yang mampu menunjukkan kelebihan dan kemampuan
Senyumlah. Tersenyum saat diwawancara bisa menunjukkan antusiasme anda pada posisi yang dikejar. Wajah yang tegang tanpa senyum, bisa diartikan sebagai kurangnya antusiasme anda
Tunjukkan rasa terima kasih. Pernyataan terima kasih saat melakukan wawancara akan menekankan ketertarikan anda pada posisi di perusahaan itu
Komentar (0)
• Halaman
o About
• Kategori:
o Lamaran
o Pra lamaran
o Umum
Dunia Kerja
o Uncategorized
o Wawancara
• Cari:
• Arsip:
o Juni 2006
o Mei 2006
o April 2006
• Meta:
o Login
o RSS
o RSS Komentar
o XHTML sah
o XFN
o WordPress.com
Blog pada WordPress.com.
Senin, 03 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar